Apa itu Investasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai aset atau modal dalam jangka panjang. Dalam investasi, seseorang atau perusahaan akan menyimpan uang atau dana mereka di suatu instrumen investasi, seperti saham, obligasi, reksa dana, atau properti, dengan harapan mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut di masa depan.
Pengertian Investasi Menurut Para Ahli
Menurut Investopedia
Menurut Investopedia, investasi adalah suatu tindakan memasukkan uang atau sumber daya ke dalam suatu aset atau proyek dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau return. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, properti, atau reksa dana.
Menurut Kasmir
Menurut Kasmir, investasi adalah suatu pengeluaran atau pengelolaan dana yang dilakukan oleh individu atau perusahaan dalam rangka meningkatkan nilai aset atau modal dalam jangka panjang. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, atau properti.
Menurut Bodie, Kane, dan Marcus
Menurut Bodie, Kane, dan Marcus, investasi adalah suatu tindakan memasukkan dana ke dalam suatu instrumen investasi dengan tujuan untuk memperoleh pengembalian yang lebih tinggi daripada tingkat inflasi dalam jangka panjang. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, atau reksa dana.
Menurut George S. Norton
Menurut George S. Norton, investasi adalah suatu tindakan memasukkan dana ke dalam suatu instrumen investasi dengan tujuan untuk memperoleh pengembalian yang lebih tinggi daripada biaya modal yang dikeluarkan. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, atau properti.

Investasi memiliki banyak manfaat, antara lain :
- Meningkatkan nilai aset atau modal Dengan melakukan investasi, seseorang atau perusahaan dapat meningkatkan nilai aset atau modal mereka dalam jangka panjang. Keuntungan dari investasi tersebut bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membeli rumah, pendidikan anak, atau dana pensiun.
- Mengurangi risiko keuangan Dalam investasi, ada risiko kehilangan uang atau modal yang diinvestasikan. Namun, dengan melakukan diversifikasi investasi, yaitu dengan membagi uang atau modal ke beberapa instrumen investasi, risiko kehilangan uang dapat dikurangi.
- Menghasilkan passive income Investasi juga bisa menghasilkan passive income atau penghasilan pasif, yaitu penghasilan yang diperoleh tanpa harus bekerja secara aktif. Contoh penghasilan pasif dari investasi adalah dividen saham atau yield obligasi.
- Membantu perekonomian Investasi juga membantu perekonomian, karena dengan melakukan investasi, seseorang atau perusahaan memberikan dana yang dapat digunakan oleh perusahaan atau pemerintah untuk membangun infrastruktur atau mengembangkan bisnis.
Namun, sebelum melakukan investasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
Menentukan tujuan investasi
Sebelum melakukan investasi, seseorang atau perusahaan harus menentukan tujuan investasi mereka, misalnya untuk dana pensiun atau untuk membeli rumah. Tujuan investasi akan mempengaruhi instrumen investasi yang dipilih dan strategi investasi yang digunakan.
Memahami risiko investasi
Setiap instrumen investasi memiliki risiko yang berbeda-beda. Sebelum melakukan investasi, seseorang atau perusahaan harus memahami risiko dari instrumen investasi yang dipilih, dan memilih instrumen investasi yang sesuai dengan toleransi risiko mereka.
Melakukan diversifikasi
investasi Sebagai cara untuk mengurangi risiko kehilangan uang, seseorang atau perusahaan sebaiknya melakukan diversifikasi investasi, yaitu dengan membagi uang atau modal ke beberapa instrumen investasi.
Memperhatikan biaya investasi
Setiap instrumen investasi memiliki biaya yang berbeda-beda, seperti biaya transaksi atau biaya manajemen. Sebelum melakukan investasi, seseorang atau perusahaan harus memperhatikan biaya investasi tersebut, dan memilih instrumen investasi yang biayanya sesuai dengan kemampuan keuangan mereka.
Mengikuti perkembangan pasar investasi Pasar investasi selalu berubah-ubah, sehingga seseorang atau perusahaan harus mengikuti perkembangan pasar investasi untuk memutuskan kapan waktu yang tepat untuk melakukan investasi atau menjual instrumen investasi.
Jenis Jenis Investasi
- Saham Saham adalah salah satu instrumen investasi yang paling umum dan populer. Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan, yang diperdagangkan di bursa saham. Saham dianggap sebagai investasi yang berisiko, tetapi memiliki potensi keuntungan yang tinggi dalam jangka panjang.
- Obligasi Obligasi adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk meminjam uang dari investor. Obligasi memberikan imbal hasil atau bunga yang tetap kepada investor. Obligasi dianggap sebagai investasi yang lebih stabil daripada saham.
- Reksa Dana Reksa dana adalah instrumen investasi yang terdiri dari beberapa jenis saham atau obligasi yang dikelola oleh manajer investasi. Investasi pada reksa dana dapat dilakukan dengan cara membeli unit penyertaan. Reksa dana dianggap sebagai investasi yang lebih mudah dan praktis bagi investor pemula.
- Properti Investasi properti dapat dilakukan dengan membeli rumah, apartemen, atau tanah. Properti dapat memberikan keuntungan yang tinggi dalam jangka panjang, terutama jika nilai properti meningkat seiring dengan waktu. Namun, investasi properti juga memiliki risiko yang lebih tinggi seperti risiko tidak ada penyewa atau kerusakan properti.
- Emas Emas adalah salah satu instrumen investasi yang dapat dijadikan sebagai aset safe haven atau pelindung nilai terhadap inflasi. Emas dianggap sebagai investasi yang stabil dan memiliki potensi keuntungan yang tinggi dalam jangka panjang.
- Cryptocurrency Cryptocurrency, seperti Bitcoin dan Ethereum, adalah jenis investasi baru yang sedang populer. Cryptocurrency dianggap sebagai investasi yang berisiko, namun memiliki potensi keuntungan yang sangat tinggi dalam jangka panjang.
- Forex Forex atau foreign exchange adalah jenis investasi yang melibatkan pertukaran mata uang dari berbagai negara. Forex dianggap sebagai investasi yang berisiko, tetapi memiliki potensi keuntungan yang tinggi dalam waktu singkat.
Dari beberapa jenis investasi di atas, penting untuk memilih jenis investasi yang sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko investasi. Selain itu, sebaiknya melakukan riset dan analisis yang matang sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada jenis instrumen tertentu.